Kamis, 14 Desember 2017

Perkembangan Peserta Didik kelompok SUGAR

Perkembangan Peserta Didik
Hasil Meresum Buku

Disusun Oleh :
Kristiyadi Arista Agata Epa
Iid Elma Citra
Yusro Robika
Ria Nadila
Arini Bella Valensya S.
F1031161069
F1031161072
F1031161044
F1031161067
F1031161061




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017/2018



COVER BUKU






  

BAB I
                     KONSEP DASAR PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN
A.    MEMAHAMI HAKIKAT MANUSIA
Manusia adalah makhluk hidup, dalam diri manusia terdapat apa yang terdapat dalam makhluk hidup lainya yang bersifat khusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga, merasa kekurangan dan membutuhkan yang lainya sehingga berupaya untuk memenuhinya.
Definisi diatas memberikan pengertian hakikat manusia adalah :
1.   Makhluk yang memilki tenaga yang dapat mengerakan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya
2.   Individu yang memilki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelegtual dan sosial
3.   Makhluk yang mempu mengarahkan dirinya ketujuan yang positif
4.   Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai selama hidupnya
5.   Individu yang dalam hidupnya sesalu melibatkan diri dalam usaha mewujudkan diri sendiri dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6.   Suatu keberadaan yang berpotensi perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas

B.     HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah investasi suatu bangsa, pendidikan adalah bekal hidup dan kehidupan manusia dimasa kini dan masa mendatang, dan pendidikan memiliki pengaruh terhadap semua aspek kehidupan. Multahim (2005) menyampaikan bahwa pada masyarakat ayng masih sederhana keluarga merupakan lingkungan atau lembaga yang paling dominan dalam pembentukan kepribadian anak . sebagai funsi untuk pembentukan dan pertumbuhan pribadi anak diganti oleh suatu lembanga formal. Ada 3 fungsi sekolah dalam pembentukan kepribadian anak :
1.      Memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan datya intelektual
2.      Membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang ada dimasyarakat
3.      Mengembangkan potensi anak mengenal kemampuan dan bakatnya
Ada dua asas yang terkait dengan perlunya pendidikan bagi manusia dalam mengarungi hidup dan kehidupan yaitu :
1.      Asas-asas keharusan dan perlunya pendidikan bagi manusia
2.      Asas-asas kemungkinan pendidikan

C.     KESIMPULAN
Manusia adalah salah satu ciptaan tuhan YME yang paling sempurna dibandingkan dengan ciptaan lainya salah satu yang membedakan manusia adalah manusia diberikan akal atau pikiran, akal ini lah yang akan menjadikan manusia itu dapat menentukan pilihan jalan kehidupanya .  Agar jalan kehidupan manusia berjalan sesuai dengan kodratnya dan menghasilakan manusia yang baik dalam hal ini peserta didik diperlukan perlakuan yang sesuai dengan tahap perkembanganya . Sunaryo (2013) mengatakan bahwa ada 3 pilar tentang kehidupan manusia yang baik dikutip dari seorang ulama besar, yaitu Hasan al-bashari :
1.      Kebiasaan seseorang jangan saling menggangu
2.      Selalu menawarkan bantuan
3.      Selalu hadir dengan wajah tersenyum dan berseri








BAB II
PERKEMBANGAN DAN PERTEMBUHAN PESERTA DIDIK
A.    PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
    Perkembangan dapat disimpulkan berupa perubahan seseorang kearah yang lebih maju, dewasa atau lebih matang.
Tabel Pandangan perkembangan secara tradisional dan kontemporer
Tradisional
Kontemporer
Pandangan kaum tradisional berpendapat bahwa perkembangan lebih ditekankan pada :
1.      Kematangan
2.      Pertumbuhan
3.      Perubahan yang ekstrim selama masa bayi, anal-anak dan remaja .
Sementara perubahan selama masa dewasa dan penurunan pada usia lanjut kurang mendapat perhatian .
Pandangan kontemporer tentang perkembangan manusia yang menekakan kan pada perkembangan rentang hidup (life-span), yakni perubahan yang terjadi selama rentang kehidupan mulai dari konsepsi sampai dengan meninggal .

B.     CIRI-CIRI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
1.      Seumur hidup, artinya tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan hidup .
2.      Multidimentional, artinya terdiri atas biologis, kognitif, dan sosial . bahkan dalam satu dimensi terdapat banyak komponen misalnya intelegensi dan sebagainya .
3.      Multi directional artinya beberapa komponen dari suatu dimensi dapat meningkat dalam pertumbuhan, sementara komponen lain menurun .
4.      Lentur, artinya bergantung pada kondisi kehidupan individu

C.     PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
1.      Proses perkembangan setiap individu prinsipnya tidak pernah berhenti artinya, perkembanganya terus menerus atau berubah-ubah yang dipenggaruhi oleh penggalaman dan belajar sepanjang hayat dari sejak masa konsepsi sampai tua atau sampai pada masa kematangan individu .
2.      Proses perkembangan setiap individu prinsipnya saling memengaruhi . diartinya perkembangan individu saling memangaruhi atau korelasi atara fisik, emosi, intelegensi, dan sosial .
3.      Proses perkembangan setiap individu prinsinya mengikuti pola atau arah tertentu . artinya setiap tahap perkembangan sebelumnya akan menjadi dasar perkembangan selanjutnya
4.      Proses perkembangan setiap individu prinsipnya terjadi pada tempo yang berlainan . artinya perkembangan individu tidak ada yang sama . ada yang perkembanganya lambat, sedang, dan cepat.
5.      Proses perkembangan individu prinsinya harus berjalan dengan normal yaitu dimulai dari tahap bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa, dan masa tua.
6.      Proses perkembangan setiap individu prinsinya memiliki ciri khas. Artinya setiap fase perkembanganya memiliki ciri khas.

D.    Pentingnya memahami perkembangan peserta didik
Ciri-ciri guru yang bermutu mampu memahami perkembangan peserta didik misalnya kita memeprhatikan nya perkembangan masa anak-anak yang tumbuh dengan cepat yang mempunyai pengaruh yang sangat siginifikan terhadapa perkembangan selanjutnya. 6 ciri guru yang bermutu adalah memahami dan memperhatikan pribadi siswa, menghargai dan memperlakukan siswa sama, interaksi sosial dengan siswa, motivasi belajar, sikap profesi, dan sikap reflektif.

E.     Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Aliran-aliran yang mempengaruhi perkembangan manusia
no
Aliran
Uraian
1
Natifisme
Schopenhauer, ia berpendapat bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh factor bawaan atau keturunan (heriditi)
2
Empirisme
Jhon Locke, yang menentang aliran nativisme dia berpendapat bahwa perkembangan individu semata-mata dipengaruhi oleh factor lingkungan atau luar.
3
Konvergensi
William Stern, yang mempertemukan antara dua aliran yang selalu bertentangan yaitu factor bawaan dan lingkunagan dapat menentukan arah perkembangan seseorang dengan menyediakan kondisi yang ideal.

F.      Kesimpulan
Tahapan perkembanga maupun pertumbuhan setiap individu berbeda satu dengan lainnya, setiap orang harus menyelesaikan tugas tahapan perkembangan dan pertunbuhannya salah satu cirinya setiapa orang bertanggung jawab atas tahap perkembangan dalam dirinya.
Salah satu cirinya guru yang bermutu adalah selalu memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan peserta didik secara saksama, guru akan dapat menyusun langkah strategi pelaksanan dan pelayanan pendidikan yang tepat sehingga proses pembelajrana akan tetap berjalan dengan aktif, inovatif, afekti, efektif, dan menyenangkan.









BAB III
MENGENAL PESERTA DIDIK MELALUI KARATERISTIK UMUM

A.    Mengenal Peserta Didik
Karakteristik-karakteristik secara umum, dalam peserta didik diantaranya ialah:
1.      Faktor Fisik Peserta Didik
Hal ini yang biasanya membuat guru dapat mengenal siswanya lebih dekat :
a.       Kesehatan jasmani
b.      Cacat fisik
c.       Kesehatan
d.      Keadaan Indra
2.      Faktor Intelegensi peserta didik atau kemampuan
Guru diharapkan jangan mengenal siswa-siswa yang pintar dan bodoh saja, tetapi memiliki kemampuan tengah-tengah pun harus dikenal.
3.      Faktor Emosional Peserta Didik
Guru perlu perhatian yang serius untuk memberikan bimbingan apalagi terhadap siswa yang berada dijenjang sekolah menengah yang memilkik masa transisi dengan penuh gejola dan rasa keangkuhan yang tinggi, emosinya pun belum stabil sehingga secara spontan mereka sering melakukan.
4.      Faktor Bakat Khusus Peserta Didik
5.      Faktor Budaya Peserta Didik
6.      Faktor Sosial Peserta Didik
7.      Faktor Komunikasi Peserta Didik

B.     Implikasi Karateristik Peserta Didik
Terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah maupun diluar sekolah
1.      Implikasi factor intelegensi
Konny Semiawan (1984), menyampaikan ada dua buah kondisi yaitu :
a.       Pendidik dapat menerima peserta didik apa adanya
b.      Pendidik emngusahakan suasana dimana peserta didik tidak merasa dinilai orang lain
c.       Pendidik memberikan nilai dalam arti dapat memahami kepikiran, perasaan dan perilaku peserta didik dapat memnempatkan diri dalam situasi anak

2.      Implikasi factor fisik
a.       Menjaga kesehatan badan
b.      Memberikan makanan yang baik
3.      Implikasi faktor emosional
Guru sangat memegang peranan dalam perkembangan peserta didik. Guru yang akrab dengan anak menghargai usahanya dalam belajar, suka memberikan petunjuk ketika anak mengalami kesulitan akan menimbulkan perasaan sukses dan akan menyuburkan keyakinan diri pada diri siswa.
4.      Implikasi faktor sosial/kultural
Posisi perkembangan peserta didik dalam keadaan yang masih labil. Lingkungan keluarga merupakan tempat pendidikan yang paling utama  untuk memberikan perhatian yang penuh sehingga kegiatan-kegiatan yang negative dapat diminimalisasi.
5.      Implikasi faktor bakat khusus
6.      Implikasi faktor komunikasi
Guru sangat menentukan apakah ilmu peserta didik menjadi bertambah atau tidak.

C.     Memberikan Umpan Balik
Umpan balik merupakan media evaluasi bagi guru dalam kegiatan mengajarnya karena akan terlihat apakah komunikasi yang disampaikan sudah tercapai apa belum

D.    Kesimpulan
Guru merupakan orang selalu bertemu setiap saat dengan para siswa maka dari itu guru merupakan model oleh seluruh peserta didik maupun masyarakat dilingkungan dimana guru bertempat tinggal.
Mengenal peserta didik merupakan salah satu upaya untuk memberikan layanan pendidikan yang tepat karena setiap para peserta didik itu unik. Oleh karena itu layanan pendidikannya tidak sama satu dengan yang lainnya.



BAB IV
KONSEP KEBUTUHAN DAN PRAKTIKNYA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN
A.    Kebutuhan Fisiologis
                  Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan factor fisik seseorang, tanpa pemenuhan kebutuhan fisiologis seseorang akan mengalami ketidakseimbangan fisik atau dengan kata lain mengalami gangguan kesehatan fisik bahkan bisa mengakibatkan kematian karena proses kehidupan pada manusia memerlukan udara, makanan, cairan, istirahat, tempat bernaung, pengeluaran sisa pembakaran dan sebagainya.

B.  Kebutuhan Rasa Aman
                    Sekolah sebagai tempat tinggal anak-anak yang kedua merupakan tempat yang harus memberikan rasa aman ketika anak berada di sekolah. Sekolah (guru) harus mau menerima status keberadaan anak apa adanya sehingga anak akan merasa aman ketika dia diterima apa adanya. Jangan memaksakan mereka harus berada seperti ini dan itu karena mereka semua memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya.

C.     Kebutuhan Dicintai dan Disayangi
Anak yang merasa aman dengan rasa kasih sayang serta dihargai akan merefleksikan suatu watak yang bahagia, perilaku kasih sayang, dan hubungan yang sehat dengan orang lain di lingkungannya, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, bahkan di lingkungan kerja mereka setelah tamat pendidikan. Guru yang di anggap sebagai pengganti orangtua di rumah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya hendaknya menanamkan rasa kasih sayang kepada seluruh peserta didik tanpa diskriminasi.

D.    Kebutuhan Harga Diri
Ada dua macam kebutuhan harga diri. Pertama, kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, di anggap penting dan apresiasi dari orang lain.



E.     Kebutuhan Aktualisasi Diri
                  Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang mencakup 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hierarki, melainkan saling mengisi. Menurut Maslow, meta kebutuhan untuk mengaktualisasikan terdiri dari :
1.      Kebenaran
2.      Kebaikan
3.      Keindahan atau kecantikan
4.      Keseluruhan (kesatuan)
5.      Diskotomi-transedensi
6.      Berkehidupan
7.      Keunikan
8.      Kesempurnaan
9.      Keniscayaan
10.  Penyelesaian
11.  Keadilan
12.  Keteraturan
13.  Kesederhanaan
14.  Kekayaan
15.  Tanpa susah payah
16.  Bermain
17.  Mencukupi diri sendiri

                  Namun ada beberapa kebutuhan yang tidak kalah pentingnya sebagai fondasi perkembangan seseorang dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, yaitu:
1.      Kebutuhan akan perhatian
Seseorang yang merasa tidak mendapatkan kasih sayang dan tidak merasa aman akan berperilaku untuk menarik perhatian. Salah satu ciri guru yang berkualitas adalah memiliki perhatian kepada siswanya.
2.      Kebutuhan akan kebebasan
Proses pemisahan diri dari keluarga dimana mereka cenderung ingin keluar dari keluarganya disebut dengan penyapihan psikologis dari rumah. Guru bersama dengan seluruh komponen sekolah selalu memberikan pengertian yang jelas tentang kebebasan karena di khawatirkan para peserta didik dengan kebebasan mereka dapat melakukan segala hal tanpa perhitungan yang matang.
3.      Kebutuhan akan prestasi
Peserta didik akan merasa bangga dengan prestasi yang dicapainya jika ada sebuah apresiasi dari sekolah, baik itu hadiah, penghargaan, maupun apresiasi dalam bentuk lainnya namun yang paling penting dalam penyelenggaraan pendidikan adalah bagaimana pihak sekolah mefasilitasinya sehingga peserta didik dapat meraih prestasi yang cukup menggembirakan.

4.      Kebutuhan akan pengalaman
“Guru yang paling berharga adalah pengalaman” itulah kalimat bijak yang sering kita dengar saat ini maka dari itu seorang guru memberikan pengalaman yang positif terhadap peserta didik maka hal ini akan terus menempel pada diri anak selama anak tersebut masih hidup.

F.      Kesimpulan
                  Kebutuhan fisiologis contohnya adalah sandang atau pakaian, pangan atau makanan, papan atau rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas dan lain-lain. Kebutuhan keamanan dan keselamatan contohnya bebas dari penjajahan ataupun bebas dari ancaman lainnya. Kebutuhan sosial misalnya, memiliki teman, keluarga, dan kebutuhan cinta dari lawan jenis. Kebutuhan penghargaan tingkat ini memerlukan ujian atau penghargaan dari orang lain untuk merasakan kepuasan dalam dirinya. Kebutuhan aktualisasi diri pertama memusatkan diri pada realitas, memusatkan diri pada masalah, spontanitas, otonomi pribadi, penerimaan terhadap diri dan orang lain.




BAB V
HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN
A.    Hukum Konvergensi
            Manusia adalah hasil bentukan dari pembawaan maka timbullah hukum kovergensi yang menekankan kepada pengaruh gabungan antara pembawaan dan lingkungan. Pertumbuhan dan perkembangan itu adalah hasil pengaruh bersama kedua unsur pembawaan dan lingkungan.

B.     Hukum Tempo Perkembangan
            Perkembangan jiwa tiap anak akan berlainan menurut tempo masing-masing perkembangan anak yang ada. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat, mereka memiliki tempo sendiri-sendiri.

C.     Hukum Irama Perkembangan
            Perkembangan ini mengungkapkan tentang irama atau ritme perkembangan jadi perkembangan anak tersebut mengalami gelombang pasang surut atau fluktiatik. Hukum ini berlaku terhadap perkembangan setiap orang baik menyangkut perkembangan jasmani maupun rohani hal ini berlangsung silih berganti. Ada kalanya tenang dan ada kalanya goncang.

D.    Hukum Kesatuan Organis
            Kesatuan organis ini terdiri dari organ-organ tubuh tiap-tiap anak contohnya perkembangan kaki yang semakin besar dan panjang harus diiringi perkembangan otak, kepala, tangan, dan lainnya. Berkembangnya fungsi fisik amupun mental psikologis pada diri manusia itu tidak berkembang secara terpisah tetapi merupakan suatu kesatuan.

E.     Hukum Hierarki Perkembangan
            Perkembangan anak tidak mungkin akan mencapai suatu fase tertentu dengan spontan, tetapi harus melalui tahapan tertentu sedemikian rupa sehingga perkembangan diri seseorang menyerupai derajat perkembangan.


F.      Hukum Masa Peka
            Masa peka dapat dikatakan sebagai suatu masa dimana suatu fungsi mudah untuk di kembangkan, masa peka merupaakan masa yang terjadi dalam perkembangan pada saat-saat tertentu.

G.    Hukum Mengembangkan Diri
            Dorongan yang pertama adalah dorongan mempertahankan diri kemudian disusul dnegan dorongan mengembangkan diri lalu menyelamatkan diri apabila ada bahaya. Usaha untuk mempertahankan diri berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri pada anak-anak biasanya terlihat rasa ingin tahu yang besar sekali sehingga anak-anak tidak henti-hentinya bertanya mengenai suatu hal dan dirinya akan merasa senang apabila dunianya diisi dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang di dapat dari sekelilingnya.

H.    Hukum Rekapitulasi
Masa perkembangan jiwa anak dapat dibagi dalam beberapa masa :
a.       Masa berburu dan menyamun
b.      Masa mengembala
c.       Masa bercocok tanam
d.      Masa berdagang
            Implikasinya dalam dunia pendidikan adalah guru selaku tenaga pendidik yang setiap saat selalu bertemu dengan anak didik baik saat mengajar di ruang kelas maupun di luar ruang kelas wajib memperhatikan perkembangan peserta didik secara terus menerus dan hasilnya harus di jadikan rekomendasi untuk sekolah ataupun informasi kepada orang tua peserta didik.






BAB VI
ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN
A.    Perkembangan Moral
Perilaku yang sesuai dengan standar moral dari kelompok sosial tertentu. Cara menumbuhkan perilaku kecerdasan moral pada anak :
1.      Menghidupkan imajinasi moral artinya menumbuhkan kemampuan individu untuk merenungkan mana yang benar dan mana yang salah.
2.      Perilaku moral anak tumbuh sebagai tanggapan terhadap cara anak diperlakukan dirumah dan disekolah
3.      Anak dengan kecerdasan moral mempunyai perilaku yang baik hati
4.      Moral terbentuk dari hasil meniru
5.      Membicarakan masalah suasana hati, keprihatinan etis, membicarakan akibat jika tidak bersikap baik

B.     Perkembangan Disiplin
Pokok utama dari disiplin adalah peraturan pola tertentu yang yang ditetapkan untuk mengatur perilaku seseorang. Peraturan yang efektif untuk anak adalah peraturan yang mudah diingat, dimengerti dan diterima, disiplin Sangat penting ditanamkan untuk mempersiapkan anak belajar hidup sebagai makhluk social

C.     Perkembangan sosial
Proses perolehan kemampuan untuk berprilaku sesuai dengan keinginan yang berasal dari dalam diri seseorangdan sesuai tuntutan dan harapan-harapan sosial yang berlaku dimasyarakat. Agar Kepercayaan diri anak tumbu, sebuah pelatihan keterampilan bersosialisasi pada anak perlu diberikan secara terus menerus sesuai kebutuhannya :
a.       Terampil berempati
Cara nya dengan bediskusi, anak dilatih memikirkan apa yang dirasakan orang lain dan belajar memang segala sesuatu dari sudut pandang orang lain.
b.      Terampil membaca mimic orang lain
Melatih anak untuk membaca bahasa yang tidak terucapkan, nonverbal.


c.       Terampilan mengenal perbendaharaan emosi anak
d.      Terampilan bernegosiasi
e.       Menghargai setiap keberhasilan anak

D.    Kesimpulan
Pendidikan pertama dan yang paling utama adalah pendidikan keluarga dimana ibu dan ayah serta orang-orang terdekat memiliki kontribusi yang sangat tinggi terhadap perkembangan anak dimasa yang akan datang, kesimpulan dari aspek-aspek perkembangan perkembangan anak harus dipelajari sejak usia dini karena pada saat usia dinilah sebagai golden age (masa keemasan) bagi anak-anak, baik itu aspek kogniktif, psikomotor dan afektifnya secara bertahap sejak masa anak lahir sampai dengan dewasa.















BAB VII
FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN
A.    Aliran Nativisme
Penganut aliran ini berkeyakinan bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembaharunya, sedagkan pengalaman dan pendidikan idak berpengaruh apa-apa,menurut aliran ini pendidikan tidak penting. Dalam ilmu pendidikan, pandangan seperti ini disebut “pesimisme pedagogis”. Tokoh utama aliran ini seorang filsuf Jerman bernama Schopenhaeur (1780-1860).

B.     Aliran Empirisme
Kebalikan nativisme, Tokoh utamanya John Locke (1632-1704),aliran ini lebih berpengaruh terhadap para pemikir Amerika Serikat sehingga melahirkan sebuah aliran filsafat bernama “environmentalisme” (aliran lingkungan) dan psikologi bernama “enviromental psychology” (psikologi lingkungan) yang relatif masih baru (Reber, 1988).

C.     Aliran Konvergensi
Aliran ini adalah gabungan dari nativisme dan empirisme. Tokoh utamanya Louis Wiliam Stern (1871-1938) seorang filsuf psikologi Jerman. Aliran filsafat yang dipelopori disebut “personalisme”, sebuah pemikiran filosofis yang sangat berpengaruh terhadap disiplin-disiplin ilmu yang berkaitan dengan manusia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya mutu hasil perkembangan siswa terdiri atas dua macam, yaitu :
1.      Faktor intern
a)      Gen
b)      Hormon
c)      Bakat
d)     Intelegensi
e)      Spirit
f)       Emosi atau perasaan
g)      Tubuh dan warna kulit

2.      Faktor eksternal
a)      Makanan
b)      Asupan gizi
c)      Pola asuh
d)     Perhatian atau kasih sayang
e)      Perekonomian keluarga
f)       Lingkungan sekitar
g)      Teman sepergaulan
h)      Pendidikan di sekolah

D.    Kesimpulan
Perkembang dan pertumbuhan manusi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:  faktor internal dan faktor eksternal. Implikasi dalam dunia pendidikan guru selaku pembimbing,pengajar, dan pendidik memiliki peran yang sangat besar untuk memberikan perhatian penuh terhadap perkambangan peserta didik di samping orangtua peserta didik di berbagai setting ( di dalam maupun di luar kelas).
















BAB VIII
PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PROSES PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PESERTA DIDIK

A.    Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling
1.      Pengertian Bimbingan
Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga, serta masyarakat”.
a.       Bimbinganberarti bantuan atau pertolongaan yang diberika oleh seseorang kepada orang lain yang memerlukannya.
b.      Bantuan(bimbingan) tersebut diberikan kepada setiap orang, namun prioritas diberikan kepada individu-individu yang membutuhkan atau benar-benar harus dibantu.
c.       Bimbingan merupakan suatu pertolongan yang menuntun.
d.      Bimbingan memberika bantuan atau pertolongan dengan pengertiannnya.
e.       Bimbingan merupan sutu proses kontinu
f.       Bimbingan diberikan agar individu dapat mengembangkan diri semaksimal mungkin.
g.      Bimbingan diberikan agar individu dapat menyesuaikan diri secara harmonis dengan lingkungan.
h.      Bimbingan diberikan untuk menghindari kesulitan atau mengatasi persoalan yang dihadapi individu.
i.         Bimbingan merupakan sebuah pertolonganyang diberikan kepada seseorang
Definisi di atas menuntut adanya hal, sebagai berikut :
a)      Adanya organisasi
b)      Adanya program yang jelas dan sistematis
c)      Adanya personil yang terlatih
d)     Adanya fasilitas yang memadai
e)      Adanya kerjasama yang sebaik-baiknya antara sekolah dan keluarga
1.      Konseling
Jones (dalam Bimo Walgito, 2010:7) Konseling itu membicarakan masalah seseorang dengan berdiskudsi dalam prosesnya. Hal ini dapat dilakukan secara individual atau kelompok. Dilakukan secara individual bila masalahnyasangat rahasia dan secara kelompok bila masalahnya umum (bukan rahasia).
2.      Korelasi antara bimbingan dan konseling
Jones (1963)  menyatakan bahwa konseling sebagai salah satu teknik dari bimbingan. Jones menyatakan bahwa konseling adalah bagian dari bimbingan.
Antara Jones dan Blum memiliki pandangan yang berbeda tentang bimbingan dan konseling. Blum cenderung menyamakan kedua pengertian tersebut, sedangkan Jones mengartikan kedua pengertian tersebut dengan sangat berbeda.
B.     Asas Layanan Bimbingan dan Konseling
1.      Asas kerahasiaan
2.      Asas kesukarelaan
3.      Asas keterbukaan
4.      Asas kegiatan
5.      Asas kemandirian
6.      Asas kekinian

7.      Asas kedinamisan
8.      Asas keterpaduan
9.      Asas kenormatifan
10.  Asas keahlian
11.  Asas alih tangan
12.  Asas Tut Wuri Handayani